SUAKA MARGA SATWA BAKIRIANG
BKSDA SULAWESI TENGAH

By Admin 12 Mar 2020, 13:24:27 WIB Kawasan
SUAKA MARGA SATWA BAKIRIANG


Sejarah Pengelolaan Kawasan           

Kawasan SM Bakiriang pertama kali ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Raja Banggai No. 4 Tahun 1936 dengan luas ± 3.500 hektar yang terletak di Komplek Hutan Pengunungan Batui, memanjang ke Selatan sampai ke pantai. Komplek hutan ini diapit oleh 2 (dua) kampung besar yaitu Moilong dan Sinorang Kecamatan Batui. Suaka Margasatwa ini merupakan habitat satwa endemik Sulawesi yaitu Burung maleo (Macrocephalon maleo). Areal hutan tersebut merupakan areal koridor hutan yang memanjang dari Pegunungan Batui ke selatan sampai ke pantai muara Sungai Bakiriang. Gubernur Kepala Daerah Tingakat I Sulawesi Tengah melalui Surat Keputusan Gubernur No. SK. 188.44/3932/DINHUT/89 tanggal 30 Agustus 1989 merekomendasikan kawasan SM Bakiriang dengan luas ± 3.900 hektar. Rekomendasi Gubernur ini telah terakomodir di dalam Struktur Tata Ruang Propinsi (STRP) Sulawesi Tengah yang disyahkan Gubernur berdasarkan Keputusan Nomor 522.1/1029/1996. Bappeda tanggal 8 Juli 1996, sesuai peta hasil paduserasi antara RTRWP dan TGHK Sulawesi Tengah Nomor 136/1028/96. Bappeda tanggal 8 Juli 1996, di mana kawasan SM Bakiriang seluas ± 3.900 Ha masuk Kawasan Lindung dengan fungsi sebagai Suaka Margasatwa.

Baca Lainnya :

Tahap berikutnya dilaksanakan tata batas kawasan hutan Bakiriang yang di dalamnya termasuk SM Bakiriang yang dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran yang tersedia dengan tahapan sebagai berikut:

·      Tahap I dilaksanakan pada tahun 1991/1992 sepanjang 16,30 Km;

·      Tahap II dilaksanakan pada tahun 1992/1993 sepanjang 16,20 Km;

·      Tahap III dilaksanakan pada tahun 1994/1995 sepanjang 18,00 Km;

·      Tahap IV dilaksanakan pada tahun 1996/1997 sepanjang 58,99 Km.

Pada tahun 1998 dikeluarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor; 398/Kpts-II/1998 tanggal 21 April 1998 tentang penunjukan Areal Hutan Bakiriang yang terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Banggai Propinsi Daerah Tingkat I

Letak geografis kawasan

10 16’ 02” sampai dengan 10 25’ 40” Lintang Selatan (LS) dan 1220 15’ 59” sampai dengan 1220 26’ 41” Bujur Timur (BT)

Tipe Ekosistem di Kawasan

Ekosistem hutan hujan, ekosistem pantai, ekosistem rawa payau, ekosistem hutan bakau.

KeanekaragamanHayati

Potensi  flora dan fauna secara umum

Potensi flora di dalam kawasan SM. Bakiriang, mencakup potensi flora pada komposisi hutan hujan dataran rendah pada daerah pegunungan, dan perbukitan, komposisi flora pada lokasi ini terdiri dari, Damar (Agathis sp), Meranti merah dan putih (Shorea sp), Kume (Palaquium sp), kemudian disusul dengan jenis Siuri (Koordersiodendron pinnatum), Nantu (Endiandra sp), Palapi (Heriteira sp), Bayur (Pterospermum sp).

Kemudian pada stratum lebih rendah dijumpai jenis; Kenari (Canarium sp), Kenanga (Cananga odorata), Dao (Dracontomelon dao), Palijo (Cinnamommum sp), Kemiri (Aleurites moluccana), dan Gopasa (Vitex gopasa).

Pada daerah-daerah yang terbuka akan muncul jenis-jenis pioner, yang mendominasi lahan tersebut dengan jenis antara lain; Kawae (Trema orientalis), Waneran (Macaranga orientalis), dan Pamuru (Elmerilia ovalis).

Pada daerah pesisir pantai atau ekosistem hutan Pantai, dijumpai jenis-jenis flora antara lain; Bintangur (Callophyllum inophylum), Benuang laki (Duabanga moluccana), Cemaranpantai (Casuarina equisetifolia), Pulai (Alstonia scholaris), Sengon laut (Albizzia falcataria), Pangi (Pangium edula), dan beberapa jenis lainnya.

Dijumpai pula beberapa jenis pada hutan rawa dan ekosistem hutan bakau, diantaranya jenis; Prepat laut (Soneratia sp), Prepat darat (Rhizophora sp), Payapi (Avicennia marina), DAN Boise (Bruguera gymnorhiza), pada rawa-rawa dijumpai antara lain; Nipah (Nipa fruticans), Jabon (Anthocephalus chinensis), Sagu (Metrosideros sagu), dan Binuang laki (Duabanga moluccana). Sebagian besar jenis-jenis flora tersebut di atas merupakan pakan bagi burung Maleo di dalam kawasan SM. Bakiriang Burung maleo (Macrocephalon maleo).  Fauna lain yang dapat dijumpai dalam kawasan SM Bakiriang yaitu: Kera hitam sulawesi (Macaca tonkeana), Musang coklat (Macrogalidia muschenbroeckii), Kea atau Kakatua hijau (Tanygnatus sumatranus), Nuri hijau kepala biru (Trichoglosossus ornatus), Pecuk ular (Anhinga melanogaster), Kepodang (Oriolus chinensis), Mandar sulawesi (Aramidopsis plateni), Gagak hitam (Corvus enca), Rangkong sulawesi (Rhyticeros cassidix), dan Penelopides exarhatus), Bangau (Egreta alba, Egeta intermedia, Egreta garzeta).

Sedangkan jenis reptil yang ditemukan dalam kawasan yaitu: Soa-soa (Hydrosaurus amboinnensis), Biawak (Varanus salvator), Tokek (Gekcho gekcho), Cecak (Hemidaktylus platunus), Bunglon (Calotes critalellus), Penyu sisik (Erethmochelys imbricate), Buaya muara (Crocodylus porossus), Ular sanca bodo (Python molurus), dan Ular sawah (Python  reticulates). Selain itu, Babi hutan (Sus celebensis) dan Burung gosong (Megapodius cumingii) dapat juga dijumpai dalam kawasan SM Bakiriang.

Potensi kawasan

jenis tanah

Jenis tanah yang terdapat dalam kawasan SM Bakiriang terdiri atas jenis aluvium muda berasal dari endapat pantai (daerah pantai). Jenis tanah yang umumnya dijumpai pada wilayah pantai yaitu aluvium endapan laut campuran endapan muara hingga aluvium non vulkanik dan endapan estuarin yang berasal dari sungai gambut (endapan bahan organik gambut).

Pada bagian pegunungan jenis tanah yang menyusun kawasan SM Bakiriang yaitu batu pasir, konglomerat, batu lumpur serpih, dan batu marmer serta batu gamping dengan jenis ultiso (potsolik merah kuning), dan jenis laosol (Inceptisol).

Posisi Kawasan konservasi dalam DAS

Kawasan SM Bakiriang merupakan kelompok hutan yang memiliki fungsi sebagai hutan lindung dan dari kawasan hutan lindung tersebut dijumpai beberapa sungai yang mengalir aktif. Sungai Sinorang merupakan sungai yang terbesar dan panjang yang mengalir dan berhulu di Pengunungan Batui dalam kawasan SM Bakiriang. Hulu Sungai Toili yang mengalir pada bagian timur kawasan adalah Pegunungan Batui, begitu pula halnya dengan Sungai Tumpu. Di bagian daerah pantai mengalir Sungai Bakiriang yang berhulu di daerah Perbukitan Bakiriang dan bagian dari pegunungan batu kapur atau gamping. Keberadaan sungai-sungai tersebut dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber pengairan bagi sawah-sawah dan kebun-kebun penduduk di sekitarnya.

Curah hujan

Curah hujan tertinggi rata-rata adalah 243 mm/ bulan di Kecamatan Batui Selatan, sedangkan di Kecamatan Moilong dan Kecamatan Toili rata-rata curah hujan tertinggi adalah 171 mm/ bulan, dengan suhu udara rata-rata terendah 21 0C dan tertinggi 33 0C.

Ketinggian

0 – 700 m dpl

kelerengan/topografi

Kawasan SM Bakiriang umumnya memiliki topografi wilayah yang bervariasi dari mulai dari datar hingga pegunungan. kemiringan lereng  0 – < 8% (landai) pada daerah pantai, 8 – < 15% pada daerah perbukitan (landai sampai agak curam), 15 - < 25% juga pada daerah perbukitan (curam) dan 25 - < 40% pada daerah pegunungan, serta kemiringan lereng ≥ 40% pada daerah pegunungan (sangat curam).

Aksesibilitas menuju kawasan

Kawasan SM Bakiriang, dapat ditempuh dengan kendaraan darat baik roda 4 (empat) maupun roda 2 (dua). Jarak tempuh antara Palu – Kawasan SM Bakiriang ± 700 Km dengan waktu tempuh ± 12 – 16 jam, menggunakan kendaraan umum atau pribadi.

Terdapat seditikitnya 3 (tiga) akses masuk ke Kawasan SM Bakiriang ini, ketiga pintu itu adalah dari Desa Sukamaju di sebalah timur kawasan, Desa Samalore di sebelah barat kawasan dan Desa Moilong di sebelah selatan kawasan. Pencapaian akses masuk tersebut adalah sebagai berikut:

·       Kota Luwuk – Desa Sukamaju (± 90 km) dapat ditempuh dengan kendaraan beroda 2 (dua) atau beroda 4 (empat) dan dilanjutkan dengan kendaraan roda 2 (dua) untuk masuk ke Dusun Tumpu Jaya I Desa Sinorang yang berbatasan dengan kawasan tersebut melewati Sungai Sinorang.

·       Kota Luwuk – Desa Samalore (± 100 km) ditempuh dengan roda 2 (dua) atau roda 4 (empat) dan dilanjutkan sampai masuk ke Dusun Tumpu Jaya II Desa Sinorang yang terletak dalam kawasan melewati areal perkebunan kelapa sawit  PT. Kurnia Luwuk Sejati.

·       Kota Luwuk – Desa Moilong (± 100 km) ditempuh dengan roda 2 (dua) atau roda 4 (empat) dan dilanjutkan berjalan kaki menyusuri pinggiran Pantai Sinorang (Selat Peling) sampai masuk ke areal Penangkaran Burung maleo di bagian Pantai Sinorang melewati Desa Sumberharjo dan Desa Slametharjo atau dapat pula menggunakan sampan/perahu motor dari Desa Sinorang ke areal penangkaran tersebut

Kondisi Penataan Zona/blok

Sudah dilakukan penataan blok berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Eksosistem Nomor : SK.431/KSDAE/SET/KSA.0/12/2016  tanggal 28 Desember 2016.

Sosial Ekonimi dan Budaya

Ekonomi dan social budaya masyarakat sekitar kawasan

            Kehidupan masyarakat di sekitar kawasan SM. Bakiriang, cukup harmonis dengan keragaman penduduk. Masyarakat lokal masih tetap memelihara adat istiadat secara turun temurun, termasuk adat Tumpe yang dilakukan sejak Jaman Kerajaan Banggai. Mata pencaharian masyarakat pada umumnya bertani dan berkebun, sebagian yang berada di daerah pesisir pantai dengan mata pencaharian nelayan.

            Aspek budaya yang datang bersamaan dengan masuknya para Transmigran dari Jawa dan Bali yang ditempatkan di sekitar wilayah SM. Bakiriang, tidak mempengaruhi secara signifikan perkembangan budaya lokal. Masyarakat lokal pada umumnya menganut agama Islam, sedangkan para transmigran ada beragama Islam, Hindu dan Nasrani. Masing-masing kelompok masyarakat secara harmonis melaksanakan ibadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing.

Masyarakat dengan mata pencaharian sebagai petani di sekitar kawasan SM. Bakiriang, sangat didukung oleh keberadaan lahan yang subur dan pengairan/irigasi yang memadai, sehingga keberhasilan usaha sektor pertanian sangat memungkinkan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat

Desa Penyangga KK Konservasi

No

Desa

Kec

Kab

Prop

1

Maleo Jaya

Batui Selatan

Banggai

Sulteng

2

Sinorang

Batui Selatan

Banggai

Sulteng

3

Gori Gori

Batui Selatan

Banggai

Sulteng

4

Samalore

Toili

Banggai

Sulteng

5

Benteng

Toili

Banggai

Sulteng

6

Sido Mukti

Toili

Banggai

Sulteng

7

Arga Kencana

Moilong

Banggai

Sulteng

8

Sido Makmur

Moilong

Banggai

Sulteng

9

Moilong

Moilong

Banggai

Sulteng

10

Slamet Harjo

Moilong

Banggai

Sulteng

11

Sumber Harjo

Moilong

Banggai

Sulteng

12

Toili

Moilong

Banggai

Sulteng

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Kanan - Iklan Sidebar

Video Terbaru

View All Video